IzuruSakamaki / Jarkom_Modul4_Lapres_T12

Geek Repo:Geek Repo

Github PK Tool:Github PK Tool

Lapres Jarkom - Modul 2 - T12

Oleh

  • Anggada Putra Nagamas – 05311840000025
  • Mohammad Ifaizul Hasan – 05311840000029

Soal Shift Modul 4 Subnetting & Routing

Gambar 1

Keterangan

  • Cloud diberikan IP TUNTAP
  • Server diberikan IP DMZ
  • Setiap UML diberikan memori sebesar 64MB

Pengerjaan

VLSM (Variable Length Subnet Masking) Pada Cisco Packet Tracer (CPT)

Langkah 1

  • Buat pembagian subnet dan hitung subnet pada tiap bagian seperti gambar berikut ini:

Gambar 2

Langkah 2

  • Hitung IP Address yang dibutuhkan (Jumlah Host, Router, dan Server). Pada soal ini ada kurang lebih 5845 IP Address maka subnet yang dipakai untuk membuat pohon IP yaitu subnet 19.
Nama Jumlah IP Netmask
A1 721 /22
A2 252 /24
A3 2 /30
A4 2 /30
A5 521 /22
A6 13 /28
A7 502 /23
A8 2 /30
A9 2 /30
A10 701 /22
A11 2 /30
A12 2021 /21
A13 101 /25
A14 2 /30
A15 1001 /22
Total 5845 /19
  • Buat pohon IP berdasarkan pembagian subnet yang ada pada topologi seperti gambar berikut ini:

Gambar 3 Keterangan :

  • Untuk Server, IP yang digunakan yaitu IP DMZ tiap kelompok.

Langkah 3

  • Lakukan konfigurasi pada Router, Client, Server, dan Cloud.

Konfigurasi pada SURABAYA -> TULUNGAGUNG

  • Atur IP pada interface SURABAYA yang mengarah ke BATU dengan 192.168.0.5.

Gambar 4

  • Atur IP pada interface BATU yang mengarah ke SURABAYA dengan 192.168.0.6.

Gambar 5

  • Atur IP pada interface BATU yang mengarah ke KEDIRI dengan 192.168.0.1.

Gambar 6

  • Atur IP pada interface KEDIRI yang mengarah ke BATU dengan 192.168.0.1.

Gambar 7

  • Atur IP pada interface KEDIRI yang mengarah ke BLITAR dengan 192.168.1.1.

Gambar 8

  • Atur IP pada interface BLITAR yang mengarah ke KEDIRI dengan 192.168.1.2.

Gambar 9

  • Selanjutnya atur IP pada subnet A1 & A2.
  • Atur IP pada interface KEDIRI yang mengarah ke LUMAJANG dengan 192.168.1.1.

Gambar 10

  • Atur IP pada interface BLITAR yang mengarah ke TULUNGAGUNG dengan 192.168.12.1.

Gambar 11

Atur IP pada client dengan cara :

  • Masuk ke client

  • Pilih tab Desktop

  • Pilih IP Configuration

  • Atur IP pada IP Configuration LUMAJANG yang mengarah ke KEDIRI dengan 192.168.1.3.

Gambar 12

  • Atur IP pada IP Configuration TULUNGAGUNG yang mengarah ke BLITAR dengan 192.168.12.2.

Gambar 13

Lakukan hal yang sama untuk mengatur alamat IP setiap interface pada device yang ada dalam topologi. Setelah selesai, lakukan langkah selanjutnya yaitu Routing agar topologi dapat berfungsi dengan semestinya.

Routing pada SURABAYA -> TULUNGAGUNG

  • Pada CPT, Routing dapat dilakukan pada menu Config > Routing > Static pada device Router. Lalu isi Static Routes seperti gambar dibawah pada SURABAYA dan tekan tombol Add

Gambar 14

  • Kemudian isi Static Routes seperti gambar dibawah pada BATU dan tekan tombol Add.

Gambar 15

  • Lalu isi Static Routes seperti gambar dibawah pada KEDIRI dan tekan tombol Add.

Gambar 16

  • Pada static routing juga dibutuhkan default routing agar router dapat mengirimkan paket sesuai dengan tujuan. Default routing dibutuhkan untuk router yang berada di bawah router utama (router yang terhubung internet), contohnya BLITAR.

Gambar 17

  • Jangan lupa untuk mengisi Static Routes pada SURABAYA terhadap subnet A4 & A11 agar saat melakukan ping antar router maupun antara router dan client tidak terjadi kesalahan ataupun kegagalan.

  • Gambar untuk Static Routes pada SURABAYA terhadap subnet A4

Gambar 18

  • Gambar untuk Static Routes pada SURABAYA terhadap subnet A11

Gambar 19

Keterangan

  1. Network 192.168.12.0 adalah Network ID yang akan dihubungkan
  2. Mask 255.255.252.0 adalah netmask dari subnet A1
  3. Next Hop 192.168.1.1 (disebut gateway), adalah IP yang dituju ketika ingin menuju subnet poin 1, yaitu interface pada BLITAR yang mengarah ke KEDIRI
  4. Next Hop 192.168.1.2 (disebut gateway), adalah IP yang dituju ketika ingin menuju subnet poin 1, yaitu interface pada KEDIRI yang mengarah ke BLITAR
  5. Next Hop 192.168.0.2 (disebut gateway), adalah IP yang dituju ketika ingin menuju subnet poin 1, yaitu interface pada KEDIRI yang mengarah ke BATU
  6. Next Hop 192.168.0.6 (disebut gateway), adalah IP yang dituju ketika ingin menuju subnet poin 1, yaitu interface pada BATU yang mengarah ke SURABAYA
  7. Static Routes pada SURABAYA terhadap subnet A4 dan A11 dilakukan agar saat melakukan ping antar router maupun antara router dan client tidak terjadi kegagalan. Contoh PING antar router yaitu: KEDIRI (Router) -> PROBOLINGGO (Router) atau KEDIRI (Router) -> JEMBER (Client)

Konfigurasi pada SURABAYA -> MALANG (SERVER)

  • Konfigurasi pada Server, routing dilakukan pada menu Desktop > IP Configuration namun menggunakan IP DMZ tiap kelompok. IP DMZ kelompok T12 yaitu 10.151.77.144/29 sehingga saat membuat pohon IP didapatkan hasil sebagai berikut:
Nama Jumlah IP Netmask Network ID
A3 2 /30 10.151.77.148
A14 2 /30 10.151.77.144
  • Atur IP pada menu Desktop > IP Configuration MALANG yang mengarah ke KEDIRI dengan 10.151.77.150.

Gambar 20

  • Atur IP pada interface KEDIRI yang mengarah ke MALANG dengan 10.151.77.149.

Gambar 21

Routing pada SURABAYA -> MALANG (SERVER)

  • Routing pada Server dilakukan dengan cara yang sama yaitu dengan mengisi Static Routes namun Network ID (NID) menggunakan IP DMZ tiap kelompok. Lakukan hal yang sama untuk mengatur Network ID, Mask, dan Next Hop setiap router yang ada dalam topologi.

CIDR (Classless Inter Domain Routing) Pada UML

Langkah 1

  • Melakukan labelling Gambar 31

Langkah 2

  • Pembagian IP Gambar 32

Langkah 3

  • Topologi UML Gambar 33

Langkah 4

  • Interfaces (Belum Selesai) Gambar 34

KENDALA

  • Maaf mas untuk CIDR pada UML masih belum selesai, susah kali :)

About